A.
PENGERTIAN IFRS (International
Financial Accounting Standard)
IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board
(IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC).
Saat ini merupakan bagian akuntansi
yang diperlukan dalam lebih dari 120 negara. Hal ini membutuhkan usaha
untuk melaporkan hasil keuangan mereka dan posisi keuangan menggunakan aturan
yang sama, ini berarti bahwa, kecuali ada manipulasi penipuan, ada keseragaman
yang cukup besar dalam pelaporan keuangan dari semua bisnis yang menggunakan
IFRS, yang membuatnya lebih mudah untuk membandingkan dan kontras hasil
keuangan mereka.
IFRS digunakan terutama oleh
perusahaan melaporkan hasil keuangan mereka di mana saja di dunia kecuali
Amerika Serikat. Standar Akuntansi Keuangan, atau GAAP, adalah kerangka akuntansi yang digunakan di Amerika
Serikat. GAAP jauh lebih aturan berbasis dari IFRS. IFRS
lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum dari GAAP, yang membuat tubuh IFRS kerja jauh lebih kecil, bersih,
dan lebih mudah dipahami daripada GAAP.
B.
TUJUAN IFRS
Tujuan
IFRS untuk memastikan bahwa laporan keuangan
dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud
dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
- Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
- Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
- Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
C.
SEJARAH IFRS
Sejarahnya pun cukup panjang dan
berliku. Pada 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC)
mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan
Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa
menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC
(Badan Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998
jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101
negara. Akhirnya, pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam
G-7 dan Dana Moneter Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan
struktur keuangan dunia melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC.
Tujuannya untuk melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi
prinsip-prinsip laporan keuangan dengan standar tunggal yang transparan, bisa
dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar modal. Pada 2001,
IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi
standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah itu untuk menjadikan kedua standar
tersebut menjadi compatible.
Memang, hingga saat ini IFRS belum
menjadi one global accounting standard. Namun standar ini telah digunakan oleh
lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni
Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan laporan
keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau
perusahaan yang tercatat (listed). Bagi Perusahaan yang go international atau
yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di
Timur Tengah memang tidak ada pilihan lain selain menerapkan IFRS.
Proses yang panjang tersebut
akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara
bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa
diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara
tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur
dalam standar akuntansi :
1.Definisi elemen laporan keuangan
atau informasi lain yang berkaitan.
Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan
apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva,
hutang, modal, pendapatan dan biaya.
2.Pengukuran dan penilaian.
Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu
elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun
pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca).
3.Pengakuan
Merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen
laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.
4.Penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan
Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis
informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam
laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca,
Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan
keuangan Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS
D.
Elemen Laporan Keuangan
1.Neraca
2.Laporan Laba Komperhensif
3.Laporan Perubahan Ekuitas
4.Laporan Arus Kas
5.Catatan Atas Laporan Keuangan
6.Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif
Basis Pengukuran
1.Biaya Perolehan
2.Biaya Kini
3.Nilai Realisasi dan Penyelesaian
4.Nilai Sekarang
E.
Struktur IFRS
IFRS dianggap sebagai "berdasarkan prinsip" set
standar dalam bahwa mereka menetapkan aturan-aturan yang luas serta mendikte
perlakuan khusus.
Standar
Pelaporan Keuangan Internasional terdiri dari:
1.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) - standar yang dikeluarkan
setelah tahun 2001
2.
Standar Akuntansi Internasional (IAS) - standar yang dikeluarkan
sebelum 2001
3.
Penafsiran berasal dari International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC) - yang dikeluarkan setelah 2001
4.
Standing Interpretations Committee (SIC) - yang dikeluarkan sebelum
2001
F.
Kerangka Persiapan dan Penyajian Laporan Keuangan yang
menggambarkan prinsip-prinsip yang mendasari IFRS
IAS
8 Par. 11
"Dalam
membuat penilaian yang dijelaskan dalam ayat 10, manajemen akanmerujuk kepada, dan mempertimbangkan
penerapan, sumber-sumber berikut dalam urutan:
(a)
persyaratan dan pedoman dalam Standar dan Interpretasi yang sama dan menghadapi
isu-isu yang terkait dan
(b)
definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran konsep-konsep untuk aset,
kewajiban, pendapatan dan pengeluaran dalam Framework untuk Persiapan dan
Penyajian Laporan Keuangan menyatakan prinsip-prinsip dasar untuk IFRS.
G.
FRAMEWORK
IASB menyatakan “Dengan
tidak adanya Standar atau Interpretasi yang secara khusus berlaku untuk
transaksi, manajemen harus menggunakan penilaiannya dalam mengembangkan dan
menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan
dan dapat diandalkan. Dalam membuat penilaian, IAS 8,11
mengharuskan manajemen untuk mempertimbangkan definisi, kriteria pengakuan, dan
konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan, dan pengeluaran dalam
Framework. Pentingnya
Kerangka ditambahkan pada tahun 2003 revisi IAS 8.”
H.
ASUMSI YANG MENDASARI IFRS
1.
Accrual
basis -
pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat itu terjadi, tidak
seperti uang tunai diperoleh atau dibayarkan.
Karakteristik
kualitatif laporan keuangan
1.
Understandability
2.
Reliability
3.
Comparability
4. Konvergensi IFRS
Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) adalah kumpulan dari standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang menjadi
standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik.
Terdiri dari 15 anggota
dari sembilan negara, termasuk Amerika Serikat. The IASB mulai beroperasi pada
tahun 2001 ketika ia menggantikan Komite Standar Akuntansi Internasional. Hal
ini didanai oleh kontribusi dari perusahaan-perusahaan akuntansi yang besar,
lembaga-lembaga keuangan swasta dan perusahaan-perusahaan industri, pusat dan
bank pembangunan, rezim pendanaan nasional, dan internasional lainnya serta
organisasi profesional di seluruh dunia. Sementara AICPA adalah anggota pendiri
Komite Standar Akuntansi Internasional, para pendahulu IASB organisasi, tidak
berafiliasi dengan IASB. IASB tidak sponsor yang mendukung maupun yang sumber
daya AICPA's IFRS website (www.IFRS.com).
Sekitar 117 negara
memerlukan izin atau terdaftar domestik IFRS untuk perusahaan, termasuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Uni Eropa. Negara-negara lain, termasuk
Kanada dan India, diharapkan untuk transisi ke IFRS pada tahun 2011. Meksiko
berencana untuk mengadopsi IFRS untuk semua perusahaan yang terdaftar mulai
tahun 2012. Beberapa memperkirakan bahwa jumlah negara-negara yang memerlukan
atau menerima IFRS bisa tumbuh hingga 150 dalam beberapa tahun mendatang.
Jepang telah memperkenalkan sebuah peta jalan untuk adopsi itu akan memutuskan
pada tahun 2012 (dengan adopsi direncanakan untuk 2016). Negara-negara lain
masih memiliki rencana untuk berkumpul (menghilangkan perbedaan signifikan)
standar nasional mereka dengan IFRS.
Banyak orang percaya bahwa penerimaan IFRS di Amerika Serikat oleh SEC untuk perusahaan publik adalah niscaya. Selama bertahun-tahun, SEC telah menyatakan dukungannya untuk seperangkat inti standar akuntansi yang dapat berfungsi sebagai kerangka kerja untuk pelaporan keuangan dalam penawaran lintas batas, dan telah mendukung upaya dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) dan IASB untuk mengembangkan suatu set umum berkualitas tinggi standar global. November 14, 2008, SEC mengeluarkan komentar publik peta jalan yang mengusulkan transisi bertahap untuk wajib adopsi IFRS oleh perusahaan publik AS. Pada tahun 2009, krisis keuangan di SEC memfokuskan kembali prioritas lain. Namun, belakangan pernyataan dari pejabat SEC, termasuk kepala akuntan James Kroeker, menunjukkan bahwa Komisi akan memberikan kejelasan pada niat untuk IFRS pada akhir tahun. Selain itu, rancangan SEC Lima Tahun Rencana Strategis termasuk komitmen untuk standar global.
Banyak orang percaya bahwa penerimaan IFRS di Amerika Serikat oleh SEC untuk perusahaan publik adalah niscaya. Selama bertahun-tahun, SEC telah menyatakan dukungannya untuk seperangkat inti standar akuntansi yang dapat berfungsi sebagai kerangka kerja untuk pelaporan keuangan dalam penawaran lintas batas, dan telah mendukung upaya dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) dan IASB untuk mengembangkan suatu set umum berkualitas tinggi standar global. November 14, 2008, SEC mengeluarkan komentar publik peta jalan yang mengusulkan transisi bertahap untuk wajib adopsi IFRS oleh perusahaan publik AS. Pada tahun 2009, krisis keuangan di SEC memfokuskan kembali prioritas lain. Namun, belakangan pernyataan dari pejabat SEC, termasuk kepala akuntan James Kroeker, menunjukkan bahwa Komisi akan memberikan kejelasan pada niat untuk IFRS pada akhir tahun. Selain itu, rancangan SEC Lima Tahun Rencana Strategis termasuk komitmen untuk standar global.
Standar ini berlaku
apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertama kalinya melalui suatu
pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan keuangan perusahaan yang pertama
kalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode
pelaporan tertentu) menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada
para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.
I.
TUJUAN MENGKONVERGENSI IFRS
IFRS (International
Financial Reporting Standar) yang akan digunakan sebagai standar akuntansi
secara Internasional dan diterapkan atau digunakan oleh setiap Negara yang
bertujuan untuk mengharmonisasikan standar akuntansi Internasional. Saat ini
pembuatan dari SAK (Standar Akuntansi Keuangan) mengacu pada FASB (Financial
Accounting Standads Board) yang berada di Amerika Serikat, karena kiblat dari
ilmu akuntansi yang ada di Indonesia saat ini berada di Amerika Serikat. Jadi
selama ini standar akuntansi di Indonesia tidak jauh berbeda isinya dengan yang
digunakan oleh Amerika. Sedangkan pada tahun 2011 akan dilakukan keseragaman
terhadap standar Akuntansi di seluruh dunia, yaitu menggunakan standar
akuntansi IFRS(International Financial Reporting Standar). Mau tidak mau
Indonesia harus mengikuti perubahan yang akan dilakukan dunia yaitu mengganti
standar akuntansi yang digunakan dengan standar akuntansi dunia. Oleh sebab
itu, peran dari I.A.I sangat dibutuhkan setipa perusahaan dan pemerintah untuk
melakukan perubahan standar akuntansi di Indonesia.
IFRS adalah standar
akuntansi secara Internasional dan akan diterapakan oleh setiap Negara pada
tahun 2011. Sedangkan FASB (Financial Accounting Standards Board) adalah
lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk membentuk standar akuntansi yang
akan diterapkan di Ameika Serikat dan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) adalah
atandar akuntansi yang digunakan olh Indonesia dan lembaga ang ditunjuk untuk
menentukan dan bertanggung jawab terhadap standar akuntansi di Indonesia ialah
I.A.I (Ikatan Akuntansi Indonesia). Setiap perusahaan harus membuat Laporan
Keuangan yang berguna untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan tersebut
dalam jangka waktu tertentu yang mengacu pada standar akuntansi yang digunakan
oleh setiap Negara tersebut. Upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global
dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi
keuangan, membuat IASB melakukan percepatan harmonisasi Standar Akuntansi
Internasional khususnya IFRS yang dibuat oleh IASB dan FASB (Badan Pembuat
Standar Akuntansi di Amerika Serikat).
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk perioda-perioda yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk perioda-perioda yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
1. Transparan bagi para
pengguna dan dapat dibandingkan (comparable) sepanjang periode yang disajikan
2. Menyediakan titik
awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan
dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
J.
Keuntungan
dan Kelemahan dari Mengkonvergensi IFRS
Dengan
mengadopsi IFRS, suatu bisnis dapat menyajikan laporan keuangan dengan dasar
yang sama sebagai pesaing asing, membuat perbandingan lebih mudah. Selain itu,
perusahaan dengan anak perusahaan di negara-negara yang memerlukan atau
mengizinkan IFRS mungkin dapat menggunakan salah satu bahasa akuntansi
perusahaan-lebar.. Perusahaan-perusahaan juga mungkin perlu mengkonversi ke
IFRS jika mereka adalah anak perusahaan dari sebuah perusahaan asing yang harus
menggunakan IFRS, atau jika mereka memiliki investor asing yang harus
menggunakan IFRS.. Perusahaan juga dapat merasakan manfaat dengan menggunakan
IFRS jika mereka ingin meningkatkan modal di luar negeri.
Walaupun sebuah keyakinan oleh beberapa keniscayaan penerimaan global IFRS, yang lain percaya bahwa US GAAP adalah standar emas, dan bahwa sesuatu akan hilang dengan penerimaan penuh IFRS. Selanjutnya, emiten AS tertentu tanpa pelanggan atau operasi yang signifikan di luar Amerika Serikat IFRS mungkin menolak karena mereka mungkin tidak memiliki pasar IFRS insentif untuk menyiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin percaya bahwa biaya yang signifikan terkait dengan mengadopsi IFRS lebih besar daripada manfaatnya.
Walaupun sebuah keyakinan oleh beberapa keniscayaan penerimaan global IFRS, yang lain percaya bahwa US GAAP adalah standar emas, dan bahwa sesuatu akan hilang dengan penerimaan penuh IFRS. Selanjutnya, emiten AS tertentu tanpa pelanggan atau operasi yang signifikan di luar Amerika Serikat IFRS mungkin menolak karena mereka mungkin tidak memiliki pasar IFRS insentif untuk menyiapkan laporan keuangan. Mereka mungkin percaya bahwa biaya yang signifikan terkait dengan mengadopsi IFRS lebih besar daripada manfaatnya.
K.
GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles )
GAAP adalah singkatan
dari Generally Accepted Accounting Principles atau
Prinsif-prinsif Standar Akuntansi Keuangan berlaku umum. GAAP
adalah standar umum akuntansi dan perusahaan go public yang telah dikembangkan
selama bertahun-tahun, dan yang digunakan oleh bisnis untuk mengatur informasi
keuangan mereka menjadi catatan transaksi akuntansi yang ringkas dalam
pelaporan keuangan, serta mengungkapkan informasi pendukung tertentu.
Salah
satu alasan untuk menggunakan GAAP adalah agar pembaca laporan keuangan
dibeberapa perusahaan memiliki dasar yang memadai untuk perbandingan, karena
semua perusahaan yang menggunakan GAAP telah membuat laporan keuangan dengan
menggunakan aturan yang sama. yang termasuk susunan GAAP yaitu
:
1. Laporan keuangan
2. Aktiva
3. Kewajiban
4. Keadilan
5. Pendapatan
6. Beban
7. Penggabungan usaha
8. Derivatif dan lindung nilai
9. Nilai wajar
10. Mata uang asing
11. Sewa
12. Non moneter transaksi
13. Kejadian setelah tanggal neraca
Khusus industri akuntansi, seperti maskapai penerbangan, kegiatan ekstraktif, dan perawatan kesehatan GAAP berasal dari pernyataan dari serangkaian disponsori pemerintah entitas akuntansi, di mana Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah yang terbaru. Komisi Sekuritas dan Bursa juga masalah pernyataan akuntansi melalui Buletin Akuntansi Staf dan pengumuman lain yang hanya berlaku untuk perusahaan publik yang diadakan, dan yang dianggap sebagai bagian dari GAAP. GAAP dikodifikasikan ke dalam Kodifikasi Standar Akuntansi (ASC), yang tersedia online dan (lebih terbaca) dalam bentuk cetakan.
GAAP digunakan terutama oleh perusahaan melaporkan hasil keuangan mereka di Amerika Serikat. International Financial Reporting Standards, atau IFRS, adalah kerangka akuntansi yang digunakan di sebagian besar negara . GAAP jauh lebih dari aturan berbasis dari IFRS. IFRS lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum dari GAAP, yang membuat IFRS kerja jauh lebih kecil, bersih, dan lebih mudah dipahami daripada GAAP.
Ada beberapa kelompok kerja yang secara bertahap mengurangi perbedaan antara GAAP dan kerangka kerja akuntansi IFRS, sehingga akhirnya harus ada perbedaan kecil dalam hasil yang dilaporkan bisnis jika beralih antara dua kerangka kerja.
1. Laporan keuangan
2. Aktiva
3. Kewajiban
4. Keadilan
5. Pendapatan
6. Beban
7. Penggabungan usaha
8. Derivatif dan lindung nilai
9. Nilai wajar
10. Mata uang asing
11. Sewa
12. Non moneter transaksi
13. Kejadian setelah tanggal neraca
Khusus industri akuntansi, seperti maskapai penerbangan, kegiatan ekstraktif, dan perawatan kesehatan GAAP berasal dari pernyataan dari serangkaian disponsori pemerintah entitas akuntansi, di mana Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) adalah yang terbaru. Komisi Sekuritas dan Bursa juga masalah pernyataan akuntansi melalui Buletin Akuntansi Staf dan pengumuman lain yang hanya berlaku untuk perusahaan publik yang diadakan, dan yang dianggap sebagai bagian dari GAAP. GAAP dikodifikasikan ke dalam Kodifikasi Standar Akuntansi (ASC), yang tersedia online dan (lebih terbaca) dalam bentuk cetakan.
GAAP digunakan terutama oleh perusahaan melaporkan hasil keuangan mereka di Amerika Serikat. International Financial Reporting Standards, atau IFRS, adalah kerangka akuntansi yang digunakan di sebagian besar negara . GAAP jauh lebih dari aturan berbasis dari IFRS. IFRS lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum dari GAAP, yang membuat IFRS kerja jauh lebih kecil, bersih, dan lebih mudah dipahami daripada GAAP.
Ada beberapa kelompok kerja yang secara bertahap mengurangi perbedaan antara GAAP dan kerangka kerja akuntansi IFRS, sehingga akhirnya harus ada perbedaan kecil dalam hasil yang dilaporkan bisnis jika beralih antara dua kerangka kerja.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan
yang kita kenal selama ini sebagaimana yang diadopsi dalam buku ajar di
kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan USGAAP. Sejalan dengan
konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS) kedalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus merubah mindset
kita mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
L.
Perkembangan Standart
Akuntansi di Indonesia :
Pada periode 1973-1984,
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk Komite Prinsip-prinsip Akuntansi
Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal
dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
Pada periode 1984-1994,
komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan
Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, Komite
standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi
Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan
dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut
menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang sebagian besar
harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.
Pada periode 1994-2004,
ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukkan Sejak tahun
1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk
menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun
standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi
besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan
konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat
sendiri.
Pada periode 2006-2008,
merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik
berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan
sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April
2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009.
Pada tahun 2006 dalam kongres IAI (Cek Lagi nanti) X di Jakarta ditetapkan
bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika
itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam
perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang
diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar.
M.
.
Perbedaan Spesifik antara IFRS dengan US GAAP
Perbedaan terbesar antara US GAAP dan IFRS
adalah bahwa keseluruhan menyediakan kurang detail. panduan tentang pengakuan
pendapatan, misalnya, secara signifikan lebih kecil dari GAAP luas. IFRS juga
mengandung relatif sedikit instruksi spesifik industri.
Karena proyek yang sudah berjalan lama
konvergensi antara IASB dan FASB, sejauh mana perbedaan spesifik antara IFRS
dan GAAP telah mengecil.. Namun perbedaan yang signifikan lakukan tetap, paling
salah satu dari yang dapat menghasilkan hasil yang dilaporkan sangat berbeda,
tergantung pada perusahaan industri dan individu fakta-fakta dan
keadaan.Contoh:FRS tidak mengizinkan Last In, First Out (LIFO).
·
IFRS menggunakan metode langkah tunggal untuk
write-downs kerusakan daripada langkah kedua metode yang digunakan dalam US
GAAP, membuat write-downs lebih mungkin.
·
IFRS memiliki batas probabilitas yang berbeda
dan pengukuran objektif untuk kemungkinan.
·
IFRS tidak mengizinkan utang untuk pelanggaran
perjanjian yang telah terjadi harus diklasifikasikan sebagai non-arus
pengabaian kecuali kreditur diperoleh sebelum tanggal neraca.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita
kenal selama ini sebagaimana yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus
adalah kerangka konseptual berdasarkan USGAAP. Sejalan dengan konvergensi
International Financial Reporting Standar (IFRS) kedalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus merubah mindset kita
mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua
standar tersebut sebagaimana dijelaskan dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya
batang tubuh kerangka konseptual tersebut masih sama, yaitu level 1: tujuan
laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element laporan
keuangan, dan level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.
Berikut adalah Perbedaan keduanya:
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan:
US GAAP
|
IFRS
|
· Menyediakan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit.
|
· Menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi
|
· Menyediakan informasi yang berguna untuk
memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan perusahaan
|
· Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan
masyarakat.
|
· Menyediakan informasi tentang sumber daya
ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan terhadap
keduanya.
|
Level 2: Karakteristik
Kualitatif Informasi Akuntansi
US
GAAP
|
IFRS
|
Relevan – terdiri dari:
· Nilai prediksi – membantu pengguna memprediksi
hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan.
· Nilai umpan balik – membantu pengguna
mengkonfirmasi dan membetulkan nilai prediksi sebelumnya.
· Tepat
waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan
|
Relevan – terdiri dari:
· N Nilai prediksi
· Nilai
konfirmasi
· Materialitas
|
Dapat dipercaya – terdiri dari:
· Disajikan dengan jujur
dan netral
· Dapat diferivikasi
|
Dapat dipercaya – terdiri dari:
· Di1. disajikan dengan jujur
· N
2. Netral
SU 3. Substansi mengungguli
bentuk
· 4.Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian,
kesalahan dalam menyediakn informasi dan menjamin adanya konservatisme.
· 5.
Kelengkapan
|
Dapat dibandingkan
|
Dapat dibandingkan
|
Konsisten
|
Level 2: Element Laporan
Keuangan
US
GAAP
|
IFRS
|
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian
|
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi asset dan
kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Beban (beban dan kerugian)
|
Level 3: Pengakuan dan
pengukuran – Asumsi dasar
US
GAAP
|
IFRS
|
1. Kelangsungan usaha
2. Entitas ekonomi
3. Unit moneter
4. Periodisitas
|
1. Kelangsungan usaha
2. Basis akrual
|
Level 4: Pengakuan dan
pengukuran – Prinsip
US
GAAP
|
IFRS
|
1. Biaya historis
2. Pengakuan pendapatan
3. Kesesuaian
4. Pengungkapan penuh
|
1. Biaya historis
2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari
ini untuk mendapatkan aset.)
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh
|
Level
5: Pengakuan dan pengukuran – Kendala
US
GAAP
|
IFRS
|
1. Biaya dan manfaat
2. Materialitas
3. Praktik Industri
4. Konservatisme
|
1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2. Tepat waktu
3. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
|
Sebagaimana diatur dalam IAS 32 & 39 dan IFRS 7 & 9, maka secara ringkas dapat dilihat pada perbedaan dan persamaan IFRS dengan GAAP, yaitu sebagai berikut:
- IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
- IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah methode equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan lebih dari 20% kepemilikan.
- Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
- Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan (50%)
- IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan
- Menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
- GAAP tidak mengizinkan reversal untuk beban impairment yang telah terjadi untuk
- “available for sale debt and equity securities”.
- IFRS tidak mengizinkan hal yg sama untuk “available for sale equity ”, namun
- Mengizinkan reversal untuk “available for sale debt securities” dan “held-tomaturity securities”.
IFRS Convergence telah membawa dunia accounting ke level
baru, yaitu:
- PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair Value based.
Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai
penilaian kembali keakuratan berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas
dan ekuitas. Fair Value based mendominasi perubahan-perubahan di PSAK untuk
konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai contoh perlunya di lakukan
penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset
pada suatu tanggal pelaporan. Hal ini untuk memberikan keakuratan atas
suatuatas suatu laporan keuangan.
- PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah menjadi Prinsiple Based.
Apa itu Rule Based?
Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas
diatur batasan batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materiality
ditentukan misalkan diatas 75% dianggap material dan
ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
Apa itu Prinsiple Based?
IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang
diatur dalam PSAK update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang
dapat dijadikan bahan pertimbagan Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar
acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.
- Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal. Pihak perusahaan harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting dan signifikan sehingga para pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan dengan fakta yang lebih baik.